Gerakan tutup mulut pada anak biasanya disebut GTM adalah fenomena di mana anak-anak menolak makan atau menutup mulut mereka secara paksa saat disodori makanan. Ini bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, terutama jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama. GTM dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak karena mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Anak biasanya mengalami GTM pada usia 1 tahun pada puncaknya anak mengalami GTM pada umur 2 tahun karena anak sudah mulai menunjukkan kemandiriannya anak bisa memberontak kalau dia tidak suka sesuatu. Artikel ini akan membahas penyebab dari GTM pada anak serta solusi untuk mengatasinya.
Penyebab GTM pada Anak
1. Masalah Kesehatan Fisik
Salah satu penyebab utama GTM pada anak adalah masalah kesehatan fisik. Anak-anak yang mengalami sakit tenggorokan, infeksi mulut, atau sakit gigi sering kali merasa tidak nyaman saat makan. Kondisi ini dapat membuat mereka enggan untuk membuka mulut atau menelan makanan. Infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu, juga dapat membuat anak sulit bernafas saat makan, sehingga mereka memilih untuk menutup mulut.
2. Faktor Psikologis
GTM pada anak juga dapat dipicu oleh faktor psikologis. Misalnya, stres atau kecemasan dapat membuat anak kehilangan nafsu makan. Anak-anak yang mengalami perubahan besar dalam hidup mereka, seperti pindah rumah, kelahiran saudara baru, atau masalah di sekolah, mungkin merasa cemas dan menolak makan sebagai respons terhadap perasaan tersebut, dari alasan diatas tersebut menjadikan anak GTM kurang berminat untuk makan.
3. Pengalaman Makan yang Tidak Menyenangkan
Anak-anak mungkin mengasosiasikan makanan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, jika mereka pernah tersedak makanan atau dipaksa makan sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka bisa mengembangkan rasa takut terhadap makanan tertentu. Selain itu, makanan yang terlalu panas, dingin, atau memiliki tekstur yang tidak mereka sukai dapat menyebabkan GTM.
4. Pilihan dan Preferensi Makanan
Anak-anak seringkali memiliki preferensi makanan yang kuat. Mereka mungkin menolak makan karena makanan yang disajikan tidak sesuai dengan selera mereka. Misalnya, seorang anak mungkin lebih suka makanan manis dan menolak sayuran. Penolakan ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tekstur, aroma, dan bahkan warna makanan.
5. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan sekitar juga berperan dalam GTM pada anak. Anak-anak yang dikelilingi oleh orang dewasa atau saudara yang memiliki kebiasaan makan yang buruk mungkin meniru perilaku tersebut. Selain itu, anak-anak yang terpapar tayangan televisi atau media sosial yang menampilkan makanan tidak sehat mungkin menjadi lebih selektif dalam memilih makanan.
Solusi Mengatasi GTM pada Anak
1. Konsultasi dengan Dokter
Jika GTM pada anak berlangsung lama dan mengkhawatirkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada masalah kesehatan fisik yang mendasari. Jika ditemukan kondisi medis, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai, seperti obat untuk mengatasi infeksi atau saran untuk mengubah pola makan.
2. Menciptakan Lingkungan Makan yang Nyaman
Menciptakan lingkungan makan yang nyaman dapat membantu mengurangi GTM pada anak. Pastikan anak duduk dengan nyaman dan tidak terganggu oleh hal-hal lain, seperti televisi atau mainan. Lingkungan yang tenang dan fokus pada makan dapat membuat anak merasa lebih rileks dan terbuka untuk mencoba makanan baru.
3. Memberikan Pilihan Makanan yang Sehat dan Menarik
Memberikan pilihan makanan yang sehat dan menarik dapat mendorong anak untuk membuka mulut dan makan. Cobalah untuk menyajikan makanan dengan cara yang kreatif, seperti membuat bentuk-bentuk lucu dengan sayuran atau menggunakan piring berwarna-warni. Selain itu, libatkan anak dalam proses memasak atau mempersiapkan makanan. Dengan demikian, anak akan merasa lebih tertarik dan bersemangat untuk mencoba makanan yang mereka bantu siapkan.
4. Menghindari Paksaan
Memaksa anak untuk makan bisa berakibat buruk, menyebabkan mereka semakin menolak makanan. Sebaliknya, berikan anak kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka makan dari pilihan yang sudah disiapkan. Ini dapat membantu mereka merasa lebih terkontrol dan mengurangi GTM. Selain itu, hindari memberikan ancaman atau hukuman jika anak menolak makan, karena ini hanya akan meningkatkan kecemasan mereka terhadap waktu makan.
5. Memberikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan anggota keluarga lain untuk memberikan contoh yang baik dalam hal pola makan. Makan bersama sebagai keluarga dan menunjukkan antusiasme terhadap makanan sehat dapat memberikan pengaruh positif pada anak. Dengan melihat orang tua menikmati makanan, anak mungkin akan lebih tertarik untuk mencoba makanan yang sama.
6. Mengatasi Faktor Psikologis
Jika GTM pada anak disebabkan oleh faktor psikologis, seperti stres atau kecemasan, penting untuk mengatasi sumber masalah tersebut. Bicarakan dengan anak tentang apa yang mereka rasakan dan cobalah untuk memahami apa yang mungkin membuat mereka cemas. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu melibatkan psikolog anak untuk membantu mengatasi masalah emosional yang mendasari.
GTM pada anak adalah masalah yang sering dihadapi oleh banyak orang tua. Meskipun penyebabnya bervariasi, mulai dari masalah kesehatan fisik hingga faktor psikologis, ada banyak cara untuk mengatasinya. Penting bagi orang tua untuk bersikap sabar dan tidak memaksa anak, sambil menciptakan lingkungan makan yang positif dan mendukung. Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat mengatasi GTM dan kembali menikmati makanan yang sehat dan bergizi.
Pertanyaan berkaitan;
Mengenal Manfaat Madu Dengan Segala Keajaiban Di Dalamnya
Bunda pasti tahu dengan madu kan? Berapa banyak sih Manfaat madu yang bisa kita dapat...
EVENTS PARAMORINA
Event Imoby Semarang
Paramorina hadir di Imoby Semarang tanggal 2 – 4 Agustus 2024. Banyak promo lho Yuk jangan lupa datang
Event Imoby Jakarta
Paramorina hadir di Imoby Jakarta tanggal 31 Mei – 2 Juni 2024. Banyak promo lho Yuk jangan lupa datang
Artikel Tentang Vitamin Paramorina
Layanan Kami
telepon
landing page
customer service