Dewasa ini Bunda pasti sudah tidak asing lagi mendengar tentang Centella asiatica bukan? Ya, tanaman tersebut saat ini sedang banyak digunakan untuk produk skincare, seperti serum, toner, moisturizer, dan lain sebagainya. Namun tahukah Bunda bahwa Pegagan atau Centella asiatica juga bisa digunakan untuk obat herbal anak? Selengkapnya simak informasi berikut yuk!

Morfologi Tanaman Pegagan

Tanaman pegagan (Centella asiatica) dengan sinonim Hydrocotyle asiatica L. Pes, berasal dari daerah tropis di Asia. Berdasarkan klasifikasi taksonomi, pegagan termasuk ke dalam divisi Spermatophyta. subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Umbillales, famili Umbilliferae (Apiaceae), genus Centella, spesies Centella asiatica (L.) Urban atau Hidrocotyle asiatica Linn (Heyne 1987). Januwati et al. (2002) menyimpulkan pegagan termasuk famili Umbelliferae atau Apiaceae (Sutardi, 2016).

Deskripsi Tanaman Pegagan

Pegagan memiliki nama berbeda-beda, bergantung pada daerahnya. Di Jakarta dan Aceh namanya pegagan, di Jawa Barat disebut antanan, masyarakat Sumatera menyebutnya kaki kuda, dan masyarakat Madura menamainya tikusan dan masyarakat Bali menyebutnya taiduh. Masih banyak lagi nama lokal pegagan lainnya (Lasmadiwati et al. 2004). Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Bentuk daunnya seperti ginjal, bertangkai panjang dan tepinya bergerigi. Pegagan menyukai tanah yang lembab dan cukup sinar matahari atau tempat teduh (Suryo 2010). Centella asiatica yang awalnya hanya tanaman liar tumbuh di sekitar sawah, kebun dan pegunungan. Kini daun pegagan makin terkenal sebagai tanaman herbal yang bermanfaat untuk otak, dan tentunya cocok sebagai bahan dasar jamu.

Persyaratan Tumbuh

Tanaman pegagan mudah tumbuh dan mempunyai daya adaptasi yang luas (Dalimartha 2006). Pegagan tumbuh baik pada tanah yang agak lembap, tetapi cukup sinar matahari atau agak terlindung). Menurut Winarto dan Surbakti (2003), pegagan tumbuh dengan baik yang ditandai dengan daunnya yang besar dan tebal karena ditanam pada tempat yang intensitas cahayanya 30-40%. Suryo (2010) menyatakan bahwa pegagan banyak ditemukan tumbuh liar di tepi kebun, padang rumput, tepi sawah atau di pekarangan rumah, sedangkan menurut Winarto dan Surbakti (2003), pegagan tumbuh di daerah dengan ketinggian lebih dari 500 mdpl dengan kelembaban udara yang diinginkan 70- 90%, memiliki temperatur udara antara 20-250C dan tingkat keasaman tanah netral (pH) antara 6-7.4.

Kandungan Ekstrak Pegagan

Kandungan bahan aktif yang terpenting adalah triterpenoid dan saponin, yang meliputi: 1) asiatikosida, 2) sentelosida, 3) madekosida, dan 4) asam asiatik serta komponen lain seperti minyak volatil, flavonoid, tanin, fitosterol, asam amino, dan karbohidrat. Semua kandungan bioaktif tanaman pegagan merupakan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia dalam meningkatkan sistem imun. Sementara itu, Ramadhan et al. (2015) yang meneliti daun pegagan yang diambil dari daerah lain di India tidak menemukan kandungan saponin. Triterpenoid merupakan senyawa paling penting dalam tanaman pegagan. Triterpenoid berfungsi meningkatkan fungsi mental dan memberi efek menenangkan. Senyawa ini juga dapat merevitalisasi pembuluh darah sehingga memperlancar peredaran darah menuju otak. Asiatikosida merupakan bagian dari triterpenoid yang berfungsi menguatkan sel-sel kulit dan meningkatkan perbaikannya, menstimulasi sel darah dan sistem imun, dan sebagai antibiotik alami. Brahmosida adalah senyawa yang berfungsi memperlancar aliran darah dan merupakan protein penting bagi sel otak. Pegagan juga mengandung kalsium, magnesium, fosfor, seng, tembaga, betakaroten, serta vitamin B1, B2, B3, dan C. Selain itu juga, diduga senyawa kompleks seperti saponin, fitosterol, fenolik, tannin dan terpenoids juga diduga mampu menghambat mikroorganisme patogen (Kannabiran, et al., 2009). Senyawa tersebut selain memiliki efek khusus terhadap kesehatan, juga mampu menangkal bakteri patogen dan kerusakan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tidak diinginkan. Selain sifat anti mikroba yang terdapat pada ekstrak pegagan ini juga terdapat senyawa antioksidan yang dipercayai mampu menahan dan menangkal radikal bebas dalam bahan pangan.

Manfaat Pegagan

Secara tradisional pegagan di Indonesia dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit kulit, mengobati sakit perut, batuk, batuk berdarah, disentri, penyembuh luka, radang, pegal linu, asma, wasir, tuberkulosis, lepra, demam dan penambah selera makan (BPOM RI, 2010). Masyarakat China, India dan Malaysia menggunakan pegagan untuk mengobati berbagai penyakit mulai dari gangguan mental, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, masalah peredaran darah, masalah kulit, penyakit hati, epilepsi, asma, rambut rontok dan tetanus (Rosalizan dkk, 2008). Berdasarkan uji klinis di India, pegagan mampu meningkatkan IQ, prestasi akademis dan konsentrasi (Ambika dkk, 2014). Manfaat dan khasiat utama pegagan ialah meningkatkan sistem imun dalam tumbuh dan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain:

  1. Menurunkan tekanan darah dan menghambat terjadinya keloid.
  2. Menurunkan gejala depresi, mencegah varises, dan memperlancar air seni.
  3. Mengatasi gangguan pencernaan dan membersihkan darah.
  4. Menyembuhkan flu dan sinusitis.
  5. Meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan konsentrasi.
  6. Membangkitkan fungsi sistem saraf pada otak.
  7. Memberikan efek menenangkan, sebagai anticemas dan antistres.
  8. Memperbaiki sel kulit mati, merangsang pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. • Menghilangkan rasa nyeri pada persendian dan lain sebagainya.

Paramorina Upbrainina

Paramorina Upbrainina adalah obat herbal yang mengandung ekstrak pegagan dan madu, yang digunakan untuk membantu memelihara kesehatan pada anak. Pada ekstrak pegagan secara tradisional digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan konsentrasi, membantu meringankan rasa cemas, dan membantu proses penyembuhan luka. Apabila si kecil memiliki masalah serupa, jangan ragu untuk konsumsi madu dari Paramorina yang sudah terdaftar BPOM & Halal MUI ini ya Bunda! Semoga informasinya bermanfaat 😊

Foto : Paramorina Upbrainina Varian Botol
Foto : Paramorina Upbrainina Varian Tetes

Daftar Pustaka

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2010. Booklet Pegagan (Centella asiatica L urban). Jakarta: Direktorat OAI, Deputi II, Badan POM RI. (Online). (perpustakaan.pom.go.id/ koleksilainnya/ebook/pegagan.pdf).

Intartia, N., M. Devi dan L . Hidayati. 2016. Pengaruh Penambahan Serbuk Pegagan (Centella Asitica) dengan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Sifat Fisik, Kimia Dan Organoleptik Crackers. Seminar Nasional. Jurusan PTBB FT UNY. 216-230.

Januwati, M. dan M. Yusron. 2005. Budidaya Tanaman Pegagan. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika, Cijayanti, Jabar. hlm. 1-5.

Sutardi. 2016. Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan dan Khasiatnya Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. Jurnal Litbang Pertanian. 35(3): 121-130.

http://eprints.undip.ac.id/56032/3/Bab_II.pdf