Pengertian Polio
Polio, juga dikenal sebagai poliomielitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi virus polio tidak menunjukkan gejala yang jelas, sekitar 1 dari 200 infeksi mengakibatkan kelumpuhan yang tidak bisa disembuhkan. Polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, tetapi orang dewasa juga bisa terkena.
Sejarah Polio
Sejarah polio dimulai jauh sebelum penyakit ini dipahami secara medis. Ada bukti bahwa polio telah ada sejak zaman kuno, dengan lukisan dan ukiran Mesir kuno yang menggambarkan orang-orang dengan kelumpuhan khas polio. Namun, polio menjadi perhatian besar pada abad ke-20 ketika wabah besar terjadi di banyak negara, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.
Pada tahun 1950-an, vaksin polio dikembangkan oleh Jonas Salk dan Albert Sabin, yang akhirnya mengarah pada penurunan dramatis dalam kasus polio di seluruh dunia. Kampanye vaksinasi massal berhasil mengurangi jumlah kasus dan menyelamatkan jutaan nyawa.
Penyebab dan Penularan Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus, yang termasuk dalam keluarga Picornaviridae. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi atau, lebih jarang, melalui droplet dari batuk atau bersin. Penyebaran fecal-oral adalah rute penularan yang paling umum, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.
Siklus Hidup Poliovirus
Poliovirus masuk ke tubuh melalui mulut dan berkembang biak di tenggorokan dan usus. Dari sana, virus dapat memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dalam beberapa kasus, virus menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada neuron motorik, yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Gejala Polio
Gejala polio bervariasi, tergantung pada jenis infeksi yang dialami seseorang. Ada tiga bentuk utama polio:
1. Polio Subklinis
Jenis polio ini adalah bentuk polio yang paling ringan dan tidak menunjukkan gejala yang jelas. Sekitar 95% dari semua infeksi polio termasuk dalam kategori ini. Orang yang terinfeksi mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terkena polio, tetapi mereka tetap dapat menularkan virus ke orang lain.
2. Polio Nonparalitik
Polio nonparalitik menyebabkan gejala ringan hingga sedang yang mirip dengan penyakit flu, seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, muntah, kelelahan, dan kekakuan di leher dan punggung. Gejala ini biasanya hilang dalam waktu 10 hari tanpa menyebabkan kerusakan permanen.
3. Polio Paralitik
Polio paralitik adalah bentuk polio yang paling parah dan jarang terjadi. Polio paralitik menyebabkan kelumpuhan pada satu atau lebih anggota tubuh. Kelumpuhan ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat kerusakan pada neuron motorik. Polio paralitik dapat dibagi lagi menjadi:
Polio Spinal
Polio spinal adalah bentuk polio yang paling umum, yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan pada tungkai dan kadang-kadang pada otot pernapasan.
Polio Bulbar
Polio bulbar mempengaruhi batang otak dan dapat mengganggu kemampuan menelan, berbicara, dan bernapas.
Polio Bulbospinal
Polio bulbosinal adalah kombinasi dari polio spinal dan bulbar, yang menyebabkan kelumpuhan pada tungkai dan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan dan fungsi vital lainnya.
Diagnosis Polio
Diagnosis polio biasanya didasarkan pada gejala klinis dan riwayat medis pasien. Tes laboratorium, seperti analisis tinja atau cairan serebrospinal, dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan poliovirus. Tes serologis juga dapat membantu mengidentifikasi antibodi spesifik terhadap poliovirus dalam darah.
Pengobatan dan Pencegahan Polio
Pengobatan Polio
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan polio. Pengobatan fokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Terapi fisik dapat membantu pasien yang mengalami kelumpuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot. Dalam kasus polio bulbar, bantuan pernapasan mungkin diperlukan.
Pencegahan Polio
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah polio. Ada dua jenis vaksin polio yang digunakan di seluruh dunia:
Vaksin Polio Inaktivasi (IPV)
IPV dikembangkan oleh Jonas Salk dan diberikan melalui suntikan. Vaksin ini mengandung virus polio yang telah dimatikan dan aman digunakan. IPV sangat efektif dalam mencegah infeksi poliovirus dan telah digunakan di banyak negara maju.
Vaksin Polio Oral (OPV)
OPV dikembangkan oleh Albert Sabin dan diberikan melalui mulut. Vaksin ini mengandung virus polio hidup yang dilemahkan. OPV lebih mudah diberikan dan lebih murah daripada IPV, membuatnya ideal untuk kampanye vaksinasi massal di negara-negara berkembang. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, virus dalam OPV dapat bermutasi dan menyebabkan polio yang berasal dari vaksin.
Upaya Global untuk Memberantas Polio
Upaya global untuk memberantas polio dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Rotary International, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melalui Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI). Kampanye ini telah berhasil mengurangi jumlah kasus polio secara signifikan sejak diluncurkan pada tahun 1988.
Tantangan dalam Pemberantasan Polio
Meskipun telah ada kemajuan besar, beberapa tantangan masih menghambat upaya pemberantasan polio. Tantangan ini termasuk:
- Konflik dan Ketidakstabilan Politik: Wilayah yang dilanda konflik sering kali sulit dijangkau untuk kampanye vaksinasi.
- Kekhawatiran Keamanan Vaksin: Misinformasi dan ketidakpercayaan terhadap vaksin dapat menghambat program vaksinasi.
- Mutasi Virus: Virus polio yang berasal dari vaksin dapat bermutasi dan menyebabkan wabah baru.
Keberhasilan dan Harapan Masa Depan
Berkat upaya global, polio telah diberantas di sebagian besar negara. Pada tahun 2020, WHO menyatakan Afrika bebas dari polio liar. Saat ini, hanya beberapa negara yang masih melaporkan kasus polio liar, dan upaya terus dilakukan untuk mencapai pemberantasan global.
Polio adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. Meskipun tidak ada obat untuk polio, vaksinasi telah terbukti sangat efektif dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Melalui upaya global yang terus berlanjut, ada harapan bahwa polio dapat segera diberantas sepenuhnya, melindungi generasi mendatang dari ancaman penyakit ini.
Apakah Normal Anak Usia 3-4 Tahun Masih Ngompol?
Mengompol atau enuresis adalah kondisi yang terjadi ketika urine keluar tanpa disadari. Kebiasaan...
Ketahui 6 Jenis Batuk yang Dapat Terjadi Pada Anak
Batuk merupakan penyakit yang sering dialami baik anak-anak maupun orang dewasa. Arti dari batuk...
Jangan Malas Minum Air Putih, Ternyata Banyak Manfaatnya!
Air putih bukanlah hal yang asing bagi kita dan bukan lagi rahasia lagi bahwa tubuh kita...
Berapa Kebutuhan Kalori yang Dibutuhkan Oleh Ibu Menyusui? Berikut Penjelasannya!
Menyusui adalah aktivitas yang dapat membakar kalori. Sebab, bunda harus makan dan minum untuk...
EVENTS PARAMORINA
Event Imoby Semarang
Paramorina hadir di Imoby Semarang tanggal 2 – 4 Agustus 2024. Banyak promo lho Yuk jangan lupa datang
Event Imoby Jakarta
Paramorina hadir di Imoby Jakarta tanggal 31 Mei – 2 Juni 2024. Banyak promo lho Yuk jangan lupa datang
Artikel Tentang Vitamin Paramorina
Layanan Kami
telepon
landing page
customer service