Obat merupakan salah satu senjata utama untuk menyembuhkan penyakit. Ketika kita sakit dan enggan untuk periksa ke dokter pasti alternatifnya adalah membeli obat agar sakit segera teratasi. Namun, menggunakan obat jangan dilakukan dengan sembarang dan harus sesuai dosis yang ditentukan. Sebab untuk menghindari adanya efek samping yang tidak diinginkan.

Saat membeli obat pasti bunda pernah melihat logo yang tertera pada kemasan obat. Seperti contohnya logo berwarna hijau, biru atau logo lainnya. Ternyata logo-logo tersebut memiliki arti sendiri-sendiri dan digolongkan berdasarkan jenisnya lho bun. Agar kita tidak salah dalam mengonsumsi obat.

Melansir dari Kemkes.go.id, Penggolongan obat sesuai dengan jenisnya telah ditetapkan dalam Permenkes RI Nomor 917/Menkes/X/1993 yang kini telah diperbarui menjadi Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Tujuan dari penggolongan obat tersebut agar meningkatkan keamanan dan juga ketepatan dalam penggunaan obat maupun keamanan distribusi.

Melansir dari GoodDoctor, Berdasarkan modul yang telah diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI dan BPOM terdapat beberapa arti logo yang tertera pada obat. Simak ulasan berikut :

Logo berwarna hijau (obat bebas)

     

     

    Foto : Logo obat bebas (klikdokter)

    Logo obat berbentuk lingkaran berwarna hijau dan berbingkai warna hitam merupakan simbol obat yang dijual bebas. Dengan artian obat yang berlogo hijau dapat dijual bebas dipasaran dan tidak memerlukan resep dokter. Contoh obat yang berlogo hijau adalah obat yang mengandung paracetamol, mineral dan suplemen makanan. Penting untuk digaris bawahi bahwa jenis obat ini merupakan jenis obat yang paling aman.

       Logo obat berwarna biru (obat bebas terbatas)

       

       

      Foto : Logo obat bebas terbatas (klikdokter)

      Logo obat berbentuk lingkaran berwarna biru dan berbingkai warna hitam merupakan simbol obat bebas terbatas. Obat ini dapat dijual bebas dan dapat dibeli tanpa memerlukan resep dari dokter. Akan tetapi, obat ini aman untuk dikonsumsi dalam jumlah tertentu dan jika dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan bahaya. Contoh obat yang tergolong dalam obat bebas terbatas adalah CTM, Theophylline, Tremenza, dan Laactobion.

      Biasanya obat bebas terbatas ini disertai peringatan pada kemasannya dengan bentuk persegi panjang berwarna hitam dengan huruf berwarna putih. Tanpa peringatan tersebut adalah sebagai berikut :

       

       

      Foto : Peringatan Obat Bebas Terbatas (Website Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta)

         Logo berwarna merah dengan huruf K (obat keras)

         

         

        Foto : Logo obat keras (Apotek K-24)

        Logo obat berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna hitam dan background berwarna merah yang di tengahnya terdapat huruf K berwarna hitam, merupakan logo obat keras. Sehingga mengartikan bahwa obat tersebut hanya digunakan di bawah pengawasan medis atau hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Contoh obat yang tergolong dalam obat keras adalah asam mefenamat, loratadine, alprazolam, clobazampseudoefedrin. Harus diingat lagi obat ini dikonsumsi sesuai resep dokter bukan mengkonsumsi dengan dosis sendiri

           Logo bergambar bintang (Obat Herbal Terstandar atau OHT)

           

           

          Foto : Logo obat herbal terstandar (kumparan)

          Logo bergambar tiga bintang merupakan logo untuk obat herbal terstandar (OHT). Logo tersebut berbentuk lingkaran dengan bingkai hijau yang di dalamnya terdapat tiga gambar bintang berwarna hijau dan background berwarna kuning. Logo tersebut menandakan bahwa obat tradisional telah diproses menggunakan teknologi tinggi. Selain itu, Dalam proses produksi OHT tersebut didukung dengan bukti ilmiah. Seperti halnya standar kandungan bahan bermanfaat dan tes toksisitas akut atau kronis. Contoh obat herbal terstandar adalah diapet, antangin JRG, dan mastim.

             Logo bergambar seperti salju (Fitofarmaka)

             

             

            Foto : Logo Fitofarmaka (Kumparan)

            Logo bergambar seperti salju termasuk dalam kategori fitofarmaka. Logo tersebut berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna hijau, ber-background berwarna kuning dan di dalamnya terdapat gambar seperti salju berwarna hijau. Fitofarmaka merupakan obat tradisional yang berasal dari bahan alami melalui proses pembuatan standar. Seperti OHT, obat ini juga didukung dengan bukti ilmiah dan sudah diuji secara klinis kepada manusia. Karena proses pembuatan obat yang tergolong sebagai fitofarmaka sudah terstandarisasi, maka setara dengan obat modern. Contoh obat fitofarmaka adalah stimuno, nodiar, dan inaclin.

               Logo bergambar tanda plus (Obat Narkotika)

               

               

              Foto : Logo Obat Narkotika (Kumparan)

              Logo bergambar tanda plus ini menunjukkan bahwa sekelompok obat narkotika. Logo tersebut memiliki ciri berbentuk lingkaran dengan bingkai merah yang didalamnya terdapat tanda plus atau simbol medali merah. Obat yang berlogo tersebut sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecanduan. Sehingga hanya dapat didapatkan sesuai dengan resep dokter dan juga dipantau dengan ketat. Obat ini tidak diperjual belikan secara sembarangan di toko. Contoh obat narkotika adalah obat batuk yang mengandung kodein.

                 Logo bergambar pohon (Jamu)

                 

                 

                Foto : Logo jamu (BadanPOM)

                Logo bergambar pohon yang tertera pada obat termasuk dalam obat tradisional atau jamu. Di Indonesia kebanyakan penduduknya mengonsumsi jamu setiap harinya. Sebab obat-obatan yang tergolong dalam obat jamu ini memiliki bahan dasar alami yang berasal dari tanaman. Contoh obat yang termasuk jamu adalah tolak angin, antangin dan sejenisnya.

                Itulah beberapa logo yang terdapat pada kemasan obat. Sehingga bunda dapat mengetahui macam-macam kategori obat sesuai dengan gambar logo yang ada. Lalu paramorina termasuk dalam kategori apa ya bun? simak penjelasan berikut :

                Paramonina termasuk obat apa?

                 

                 

                Foto : Paramorina termasuk jamu

                Paramorina merupakan obat atau suplemen herbal yang tergolong dalam obat tradisional atau jamu. Sebab paramorina 100% terbuat dari bahan herbal alami seperti tumbuhan atau tanaman yang diolah melalui standar keamanan tanpa adanya bahan kimia. Bahan dasar paramorina yaitu madu, temulawak, pegagan, moringa, bawang putih, daun mint, dan juga bahan herbal pendukung lainnya. Sehingga paramorina aman dikonsumsi untuk anak-anak dan tidak memiliki efek samping jika dikonsumsi terus menerus.

                Paramorina memiliki 5 varian yang memiliki manfaat dan khasiat masing-masing. Seperti halnya paramorina upbrainina untuk membantu belajar bicara anak, Paramorina AG untuk membantu belajar jalan dan tinggi badan anak, Paramorina PE untuk memperbaiki pola makan dan anak menjadi Gemoy, Paramorina paracana mengatasi anak cacingan dan memelihara fungsi pencernaan anak, Paramorina OBP mengatasi dan mencegah batuk dan pilek dan Paramorina ZIPOL untuk mengatasi ngompol dan menghangatkan badan anak. Bunda dapat order paramorina melalui berbagai marketplace untuk memudahkan bunda berbelanja. Seperti di shopee, lazada, tokopedia, dan tiktokshop.

                Sumber :

                Gooddoctor. Diakses pada 2022. Bisa Jadi Petunjuk Cara Minum, Kenali 7 Arti Logo pada Kemasan Obat!

                EVENTS PARAMORINA

                Event Imoby Jakarta

                Paramorina hadir di Imoby Jakarta tanggal 31 Mei – 2 Juni 2024. Banyak promo lho Yuk jangan lupa datang

                Event Imoby Surabaya

                Paramorina hadir di Imoby Surabaya tanggal 3 Mei – 5 Mei 2024. Banyak promo lho Yuk jangan lupa datang

                Layanan Kami

                telepon

                whatsapp

                landing page

                customer service