Sebelum sel telur matang dan siap untuk dibuahi akan
membutuhkan sebuah serangkaian proses yang cukup panjang untuk ditempuh.
Proses inilah yang disebut dengan proses oogenesis. Bisa dikatakan juga bahwa oogenesis merupan tahapan awal dari sebuah serangkaian proses reproduksi yang ada pada perempuan.
Oogenesis ialah proses pembentukan sel telur atau
ovum yang ada pada wanita, dimana terjadi di dalam ovarium atau indung telur. Ovarium
yang ada di dalam embrio ini memiliki sekitar kurang lebih 600 ribu sel
oogonium ataupun sel induk telur.
Sekitar sembilan minggu setelah proses pembuahan
terjadi ternyata disitu janin juga telah memulai untuk memproduksi sel telur. Di
saat janin bayi perempuan berusia sekitar 5 bulan, oogonium akan memperbanyak
diri dengan menggunakan cara mitosis sampai jumlahnya sekitar lebih dari 7 juta
oosit primer.
Namun sayangnya jumlah oosit primer yang sangat
banyak ini akan terus berkurang sampai ketika janin dilahirkan. Dari awal
jumlahnya yang sekitar ada 7 juta lebih oosit primer setelah dilahirkan oosit
primer akan menjadi tersisa sekitar 1 juta sampai 2 juta saja.
Sel telur ini nantinya juga akan berhenti berkembang
sampai memasuki di usia pubertas. Setelah masa pubertas inilah oogonium akan
mulai aktif bekerja lagi dengan mengikuti siklus menstruasi.
Dari sekitar 2 juta oosit primer ini hanya akan ada
sekitar 400 ratus saja yang dapat bertahan hingga menjadi sebuah folikel
matang. Folikel matang sendiri merupakan kantong kecil yang memiliki dinding
sel dan di dalam nya ini terdapat satu sel telur.
Sel telur ini lah yang nantinya akan dilepaskan
selama dalam masa reproduksi. Perlu untuk dipahami bahwa seiring bertambah
usianya anda maka kualitas dan kuantitas dari ovum yang tersisa akan semakin
mengalami penurunan, tetapi hal yang seperti ini merupakan hal yang normal.
Di saat bayi perempuan lahir maka di setiap
ovariumnya akan mengandung sekitar satu juta oosit primer, sampai mereka
pubertas oosit primernya hanya akan berkisar sekitar dua ratus ribu saja
sedangkan untuk oosit lainnya akan mengalami degenerasi selama masa
pertumbuhan.
Dari sisa oosit primer ini yang bertahan sampai ke
masa pubertas maka tahap selanjutnya oosit primer dan badan pola primer akan mengalami
pembelahan misois tahap II (2).
Di saat itu lah oosit sekunder akan membelah diri menjadi dua sel dimana satu sel berukuran normal yang sering disebut dengan ootid dan satu lagi akan berukuran kecil yang sering disebut dengan badan polar sekunder. Selanjutnya ootid ini akan mengalami perkembangan sampai menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan polar sekunder yang tadi akan mengalami degenerasi. Dengan begitu di dapatkan hasil bahwa oogenesis pada bayi perempuan hanya akan menghasilkan satu ovum dimana melalui fase oosit primer.
Tahapan Pada Oogenesis
Ovum pada reproduksi perempuan akan terbentuk
melalui sebuah proses oogenesis yang terjadi di dalam ovarium. Oogenesis ini
terjadi melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
Proliferasi
Proliferasi atau perbanyakan ini merupakan tahapan
yang terjadi secara berulang-ulang, dimana hitungannya yaitu gametogonium yang
membelah menjadi 2 2, menjadi 4 4, menjadi 8 8 dan seterusnya. Sel benih
primordial ini berdiferensiasi menjadi oogonium dan kemudian akan mengalami
perbanyakan untuk membentuk oosit primer dan akan siap untuk memasuki periode
tumbuh.
Pertumbuhan
Di dalam tahap ini oogonium akan tumbuh membesar
menjadi oogonium I. Ditahapan ini memegang peran penting karena Sebagian besar
dari substansi telur akan digunakan untuk tahap perkembangan selanjutnya.
Pematangan
Di tahapan ini akan terdapat 2 kali pembelahan
miosis, setelah tahap pertumbuhan, oogonium I akan mengalami tahap pematangan
yang akan berlangsung secara meiosis. Akhir dari meiosis I ini nantinya akan
terbentuk oogonium II dan pada akhir meiosis II akan terbentuk ootid.
Perubahan
Bentuk
Tahapan oogenesis yang terkahir ialah perubahan
bentuk. Ootid dalam fase akhir ini akan mengalami perubahan bentuk menjadi
gamet. Pada mamlia, selesai meiosis I pada betina akan terbentuk oosit II dan
satu polosit.
Polosit ini akan jauh lebih kecil dari oosit karena
sitoplasma akan sedikit sekali. Akhir dari meiosis II ini akan terbentuk satu
ootid dan satu polosit II.
Sedangkan polosit I membelah juga menjadi dua namun jarang terjadi karena akan berdegenerasi lebih awal. Sehingga tiga polosit tersebut akan berdegenerasi lalu akan diserap kembali ke dalam tubuh. Jadi untuk yang berjenis betina oosit akan tumbuh menjadi 1 ovum.
Ketika ovum dan inti nucleus telah siap untuk
melebur menjadi satu maka sel telur akan matang dan telah bersiap untuk
dikeluarkan.
Peristiwa dari pengeluaran sel telur ini disebut
dengan ovulasi, ovulasi sendiri juga akan terjadi setiap bulannya.
Ketika seorang perempuan mengalami ovulasi maka hanya
akan ada satu sel telur yang matang. Berikut beberapa tahapan ovulasi yang
perlu diketahui, diantaranya ialah sebagai berikut:
Periovulatori
Periovulatori ini merupakan tahapan ketika lapisan
sel telur yang dimulai dengan dilapisi lendir dan bersiap untuk bergerak keluar
menuju rahim.
Di sisi lain, rahim telah siap untuk mempersiapkan
diri untuk dapat menerima telur sehingga dinding rahim akan menebal.
Ovulasi
Di tahapan ini ada enzim khusus yang dimiliki oleh
tubuh untuk membentuk lubang agar dapat memudahkan sel telur untuk bergerak
melalui tuba falopi.
Tuba falopi yaitu saluran yang menghubungkan indung
telur ke dalam rahim. Telur yang matang ini akan masuk ke dalam saluran tuba
falopi dan melewatinya sampai ke rahim.
Di dalam tahapan ini biasanya akan terjadi
pembuahan. Pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur dengan sel sperma yang
terjadi di dalam tuba falopi dan dapat berlangsung sekitar dua puluh empat jam
sampai empat puluh delapan jam.
Postovulatori
Bila sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma,
maka telur itu akan langsung ditanam oleh tubuh di dinding rahim dengan
menggunakan bantuan Luteinizing hormone atau LH.
Namun akan tetapi bila pembuahan tidak terjadi maka sel
telur dan dinding rahim yang telah menebal akan meluruh.
Di dalam dinding rahim ini dipenuhi dengan pembuluh
darah sehingga bila dinding rahim meluruh akan mengeluarkan dari dari area
vagina. Nah inilah yang di sebut dengan menstruasi atau datang bulan.
alam proses ovulasi ini hormon reproduksi yang
sering dikenal dengan hormon GnRH akan dilepaskan dari hipotalamus otak.
Hormon inilah yang bertugas untuk merangsang
pelepasan dua hormon reproduksi utama lainnya seperti Follicle Stimulating
Hormone atau FSH dan juga hormon luteinizing atau LH dari kelenjar pituitary
yang ada di otak.
FSH ini berfungsi untuk menstimulasi pematangan
folikel yang ada di ovarium. Sedangkan LH akan bertugas untuk memproduksi
hormone estrogen dan juga progesterone yang dapat memicu ovulasi.
Bertanya seputar Paramorina dan belanja Paramorina bersama customer service kami
Layanan Pukul 08.00 - 16.00 WIB