Kidal sebenarnya bukan permasalahan
besar jika memang anak masih sehat dan bisa menjalani kehidupan sosial yang
normal.
Hanya saja, yang menjadi
permasalahan adalah benturan kebiasaan terutama di Indonesia. Umumnya menulis atau
beraktivitas aktif itu menggunakan tangan kanan.
Kalau menilik mitos zaman dahulu
yang kesannya mendeskriditkan orang-orang dengan tangan kidal justru penelitian
modern mengungkapkan anak kidal itu bisa jadi lebih cerdas dari anak lainnya.
Ada kontrol otak yang berjalan dengan baik dibandingkan dengan anak-anak yang
tidak kidal sama sekali.
Tapi, bukan berarti kidal dan non
kidal itu menjadi saingan atau perbandingan. Semua anak terlahir spesial,
artinya tidak ada satu hal pun yang patut diperbandingkan antara anak satu dan
lainnya.
Masing-masing tumbuh dan berkembang
sesuai dengan porsinya sendiri-sendiri. Berkenaan dengan tangan kidal, justru
ada beberapa fakta menarik yang bisa diketahui oleh semua orang di dunia.
Fakta pertama, orang dengan tangan
kidal memiliki persentase di seluruh dunia sebanyak 12 persen.
Sementara sebanyak 30 persen
lainnya menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secar bergantian. Bisa
dihitung sisanya sudah pasti menggunakan tangan kanan lebih banyak dari tangan
kirinya.
Kidal memiliki efek yang penting
bagi otak, di mana setiap orang harus memahami bahwa sistem kerja otak itu
saling silang. Artinya, kalau tangan kanan lebih sering digunakan berarti otak
kiri yang kerap dipergunakan.
Demikian sebaliknya, kalau kidal
berarti otak kanan yang banyak difungsikan. Yang menguntungkan adalah orang
dengan penggunaan tangan bergantian, bisa mengontrol kedua otak.
Jika mengaitkan dengan pekerjaan,
penderita kidal memang tidak akan memberikan produktivitas lebih baik
dibandingkan orang yang tidak kidal.
Itu kalau posisinya sebagai
pekerja. Lain lagi kalau orang dengan tangan kidal itu mau menciptakan lapangan
pekerjaan, sungguh bukan hal mustahil diwujudkan.
Fakta terakhir yang akan dibahas
mengenai orang dengan tangan kidal adalah kemungkinan besarnya menurun dari
orang tua.
Bisa jadi ayah yang kidal atau ibu yang kidal atau bahkan keduanya memiliki tangan kidal. Faktor genetik memang menjadi pemicu paling besar dan utama untuk tangan kidal.
Jika ditelusuri lebih jauh,
penyebab tangan kidal pada anak itu sebenarnya sudah dapat ditemukan ketika
usia anak masih 8 minggu di dalam kandungan.
Ketika melakukan USG dan sudah bisa
terlihat jelas bagian-bagian tubuh si kecil, orang tua bisa menanyakan tangan
mana yang aktif digunakan si kecil. Artinya, apakah posisinya si kecil sedang
mengemut jari sendiri dan bagian tangan kanan atau kiri.
Penyebab berikutnya kenapa anak
bisa kidal itu disebabkan oleh dorongan saraf pada sumsum tulang belakang.
Jadi, penelitian yang dilakukan
oleh Belanda, Inggris, dan Cina ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa
penyebab orang dengan tangan kidal itu, karena adanya dorongan dari otak anak.
Selanjutnya, jika dicari tahu lebih
jauh sebab tangan anak bisa kidal itu karena turunan dari ayah dan ibu si anak
pun kidal.
Faktor genetik dalam hal apa pun
adalah penyebab paling kuat untuk membuat anak mengalami sebuah kondisi
tertentu. Tapi, tidak semua anak dari orang tua kidal juga akan kidal total.
Terakhir, jika bukan dari kandungan
dan juga bukan dari faktor genetik, bisa jadi penyebab tangan anak kidal itu
karena terpapar lingkungan sekitar.
Bisa saja dari lahir tidak kidal, tapi karena lingkungannya kidal dan kerap menggunakan tangan kiri, anak pun jadi mulai terbiasa menggunakan tangan kirinya.
Berbahayakah kidal atau pentingkah
kidal diatasi seolah harus segera dihentikan? Jawabannya bergantung pada
masing-masing orang tua. Namun, jika menelisik kasus yang berkembang tentang
anak kidal, seyogyanya orang tua harus paham beberapa hal.
Pertama, anak yangk kidal
seyogyanya tidak dipaksa berubah. Sebab anak tidak akan merasa ada yang salah
ketika semuanya sudah biasa dilakukan.
Penting untuk dicatat bahwa tangan
mana yang bergerak dipengaruhi oleh otak bagian sebaliknya.
Artinya, ketika anak bersalaman
atau makan menggunakan tangan kiri, otomatis otak kanan sedang bekerja. Orang
tua jangan dulu menghardik, namun bisa memberikan pengertian untuk sang anak.
Hal kedua yang harus diperhatikan
oleh anak dengan kepemilikan tangan kidal adalah orang tua bisa memperbaikinya
sedari kecil.
Misal, dari batita orang tua harus
sudah tahu anak ada kecenderungan kidal atau tidak. Caranya, letakkan berbagai
benda di tengah anak dan biarkan anak mengambilnya.
Kalau anak kidal, pasti lebih
banyak menggunakan tangan kiri, tapi dengan penyimpanan barang di tengah ini
diharapkan anak akan terdorong menggunakan tangan kanannya.
Pelatihan dalam bentuk apapun untuk
si kecil membutuhkan waktu, orang tua diharap bersabar menjalani prosesnya.
Jangan pelit juga dengan pemberian apresiasi supaya sang anak merasa dihargai
dan senang saat belajar lagi.
Bertanya seputar Paramorina dan belanja Paramorina bersama customer service kami
Layanan Pukul 08.00 - 16.00 WIB